Minggu, 23 April 2017

KETIKA AGAMA SUDAH MERASA TERNISTAKAN

Dalam kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari berbagai masalah, dimana masalah itu beragam dan mungkin setiap manusia berbeda-beda masalah yang dihadapi.


Masalah Keuangan, Masalah sosial, Masalah anak, Tawuran antar massa, Selingkuh, Perceraian dan lain sebagainya, ketika kita belajar dari kehidupan di dunia, kita dapat memahami bahwa kita tidak bisa menghilangkan masalah dari dalam dunia, karena dari berbagai masalah itulah kita dapat bertambah dewasa dan bisa jadi tiket kesorga diperoleh dari bagaimana sikap hati kita ketika berada dalam masalah.

Dari masalah yang kita hadapi, biasanya muncullah berbagai sikap hati yang mempengaruhi kehidupan kita
Kebencian
Dengki
Iri dan lain sebagainya seperti yang gambar di bawah ini





Kalau keadaan hati sudah tercabik-cabik siapa yang bisa memulihkannya??? disinalah Peran Agama ...ketika Agama hadir maka muncullah Pengampunan, Saling memaafkan, Menghilangkan ego, membuat suasana sejuk dan lain sebagainya..

Jadi Agama tidak mungkin bisa merasakan hinaan karena Agama sendirilah yang mengajari, ketika ada cacian atau makian harus kuat dan tabah, jikalau ada yang membuat hatimu terluka, Agama mengajari harus melepaskan pengampunan.

AGAMA adalah kunci membawa kedamaian dalam kehidupan ini, semua permasalahan solusinya ada dalam Agama bukan malah membuat perpecahan. Gambar di bawah ini adalah gambaran bagaimana Agama yang semestinya...



Semoga Indonesia menjadi negara yang damai karena mayoritaas penduduknya mengaku beragama dengan beragama tentu akan menjungjung tinggi toleransi, kasih, saling mengampuni tidak saling menjatuhkan....

GBU...
by : 7nurat


Rabu, 09 November 2016

PONTIUS PILATUS

Pontius Pilatus Pilatus dihadapkan pada kasus pelik yang melibatkan pemuka agama Yahudi dan masyarakat Israel yang menuntut agar Yesus Kristus disalibkan.
            Yesus  dituduh memberontak  kepada Kerajaan Romawi, karena mengajarkan konsep yang berbeda dari agama Yahudi. Sedangkan menurut Pontius Pilatus, sesuai dengan aturan Kerajaan Romawi, Yesus tidak memberontak dan tidak melakukan sesuatu yang salah.
            Menolak mengambil keputusan, Pilatus kemudian menyerahkan keputusan kepada massa, apa hukuman Yesus. "Saya tidak melihat kesalahan orang ini," kata Pilatus. "Terserah kalian saja mau diapakan," tegas Pilatus. Inilah praktik "cuci tangan" Pilatus.
Cuci Tangan
            Di jaman modern ini, Pilatus mendapat reputasi buruk ketika ia mengusut tuduhan yang dibuat oleh para imam kepala dan para tua-tua Yahudi bahwa Yesus menyatakan diri sebagai Raja.
            Setelah mendengar missi Yesus untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran, Pilatus menyadari, Yesus bukan ancaman bagi Kerajaan Romawi. ”Aku tidak menemukan kejahatan pada pria ini,” katanya, seperti ditulis dalam Kitab Yohanes dan Lukas.
            Seharusnya Pilatus mengakhiri persidangan Yesus, namun orang-orang Yahudi berkeras, Yesus menyesatkan bangsa mereka. Sejatinya, para Imam menyerang Yesus karena dengki. Pilatus menyadari hal itu.
            Pilatus juga sadar, melepaskan Yesus akan menimbulkan masalah. Inilah yang ingin dihindari Pilatus. Namun, mengalah kepada orang Yahudi akan menandakan kelemahan. Jadi, Pilatus menghadapi suatu dilema.
            Setelah mendengar asal-usul Yesus, Pilatus berupaya melimpahkan kasus Yesus kepada Herodes Antipas, penguasa distrik Galilea. Namun gagal.
            Pilatus kemudian berupaya agar orang-orang yang berkumpul di luar istana, memohonkan kebebasan bagi Yesus, sesuai dengan kebiasaan membebaskan seorang tahanan pada hari Paskah.
            Tetapi, massa justru memilih supaya yang dibebaskan adalah Barabas. Jadilah Yesus disalibkan.
            Boleh jadi Pilatus berhasrat melakukan yang benar, namun ia juga ingin mempertahankan kedudukannya dan menyenangkan orang banyak. Akhirnya, ia mendahulukan kariernya di atas hati nurani dan keadilan.
            Pilatus meminta air, mencuci tangannya dan menyatakan diri tidak bersalah atas hukuman mati terhadap Yesus. Meskipun, sesungguhnya ia percaya, Yesus tidak bersalah. Pilatus menyuruh agar Yesus dicambuk dan membiarkan para prajurit mengolok-oloknya, memukulinya, dan meludahinya.
            Pilatus sekali lagi berupaya melepaskan Yesus. Tetapi orang banyak berteriak, apabila ia melepaskannya, ia bukan sahabat Kaisar. Mendengar hal itu, Pilatus menyerah. ia cuci tangan.

Kamis, 20 Oktober 2016

FENOMENA GUBERNUR DKI AHOK



Gubernur DKI Ahok

Pengunggah video Ahok terkait dugaan pelecehan surah Alquran Al-Maidah ayat 51, Buni Yani mengatakan, dirinya tidak akan sembarangan mengupload video tersebut. Dia pun mengerti konsekuensi konten video yang diunggahnya.

"Saya kan dosen, peneliti media, dulu saya wartawan, saya mengerti sebenarnya yang saya lakukan dengan konten video yang saya upload itu," ujar Yani. Demikianlah pengakuan Buni yani yang saya kutip dari Republika.
Namun Yani tidak menyadari upload video tersebut membuat keresahan diantara umat khususnya umat muslim, dan kesempatan itupun dimamfaatkan orang-orang yang bersebrangan politik dengan Pak Ahok sebagai gubernur petahana yang kebetulan memang kondisinya menjelang pemilihan Gubernur.
Namun apa yang mau hendak dikata, nasi sudah jadi bubur yang tidak mungkin lagi diubah jadi nasi akan tetapi bubur itu bisa diolah menjadi makanan yang baik jika tau mengolahnya. Demikian juga masalah upload video tersebut sudah terjadi dan menjadi fenomena yang membuat masayarakat resah dan tidak mungkin lagi untuk dihilangkan saja, akan tetapi menurut saya biasa dijadikan pelajaran berharga bagi banyak orang dan kita bisa mengambil hikmahnya.  

Ada dua sudut pandang :
  
 Sudut pandang yang bersebrangan dengan Pak Ahok
Saya dapat memahami keresahan yang anda rasakan, dan mungkin keresahan itu sudah ditemani rasa ketidak sukaan terhadap Pak Ahok sehingga berbagai ormas mengadakan protes keras dan demontrasi yang menuntut kasus itu dibawa ke pengadilan. Akan tetapi apa yang terjadi apabila kasus tersebut sampai keranah hukum? Apakah kita sudah siap menangung resikonya,  jika kasus tersebut keranah hukum? 

Prediksi saya jika kasus dibawa ke pengdilan:
Akan terjadi permasalahan baru, perdebatan yang tidak diharapkan terjadi karena kedua belah pihak yang berperkara akan membawa Ahli, Saksi dan penasehat hukum yang berbeda penafsiran atas Al. Maidah tersebut. Mereka akan saling serang dan akan terjadi fitnah memfitnah diantara mereka yang mungkin satu agama ataupun sesama Ulama yang berbeda penafsiran. Jangankan dalam pengadilan sedangkan dalam acara ILC pun sudah saling menyerang antara ulama yang satu dengan ulama yang lain, sampai ustadz Mansyur membuat video menagis dan akhirnya KPI pun melarang TV one untuk menyiarkan ulang acara tersebut.

Solusi :
Bisa dipahami kemarahan dari kubu yang bersebrangan akan tetapi untuk hal sesuatu yang lebih besar berkorban tidak ada salahnya, kita korbankan perasaan untuk menyelesaikannya dengan damai, komunikasi yang baik dan toh juga Pak Ahok sudah minta maaf, orang yang mau memberikan maaf tanpa syarat akan memuliakan Tuhan. 

 Sudut pandang yang pro Ahok
Memahami orang yang berbeda pendapat dengan pandangan kita adalah hal yang mulia bagi Tuhan, Membela Pak Ahok dilakukan karena memiliki penafsiran atau memahami hal tersebut dari sudut pandang yang berbeda dengan orang lain, akan tetapi melakukan pembelaan itupun jangan menambah suasana menjadi lebih kacau, dan memberikan pandangan ke Pak Ahok agar penyataannya tidak memperuncing masalah.

Akhirnya saya berpendapat marilah kita hadapi permasalahan dengan tidak menambah permasalahan baru, karena mungkin permasalahan tersebut akan menambah kedewasaan kita dalam mengarungi kehidupan di dunia ini. Perbedaan tidak akan pernah hilang dari dunia ini, akan tetapi perbedaan itu tidak akan membuat kita saling membenci apabila kita mengetahui tujuan Allah menempatkan kita di dunia ini.
Salam Perdamaian INDONESIAKU!

AGAMA JANGAN DIKULTUSKAN

Pilkada DKI membuat suasana kerukunan beragama terusik, dimana pemicunya adalah pernyataan Gubernur DKI saat di pulau seribu, memang kalau berbicara dari sudut pandang Pak Ahok ada benarnya, selama ini beliau diserang dari berbagai penjuru.... hanya saja kekesalannya membawa Ayat dari Al Maidah..dan kesempatan itu dimanfaatkan para pihak yang selama ini tidak menyukai Ahok.

Belakangan ini hal itu menjadi bahan pembicaraan bahkan beberapa Ormas melakukan aksi unjuk rasa walau Gubernur DKI sudah minta maaf. Menurut saya ada baiknya masalah ini diselesaikan dengan damai, karena kalau masalah ini dibawa keranah hukum akan menjadi permasalahan yang berlarut-larut. Misalnya kalau permasalahn ini dibawa ke pengadilan maka akan terjadi perdebatan yang serius tentang Ayat tesebut, ahli bahasa yang berbeda paham akan dihadirkan, saksi yang berbeda paham akan dihadirkan hal itu akan membuat perdebatan yang membuat keadaan semakin kacau walaupun ahli atau saksi mempunyai kepercayaan yang sama alias satu agama.....
 Jadi permasalahan itu lebih baik diselesaikan tanpa keranah hukum.

APAKAH TUHAN MEMPERMASALAHKAN AGAMA?
Tahun  2010 saya mengalami sakit-penyakit yang menyebabkan saya harus Menginap di rumah sakit dalam waktu yang cukup lama, waktu saya di rawat di salah satu RS dan berada dalam ruangan dimana ruangan tersebut hanya diisi oleh 2 orang pasien, kebetulan kami berbeda Agama. Hampir setiap hari minggu banyak orang yang membesuk saya dan bahakan kami harus minta maaf ketika kenyamanannya tergangu akibat banyak tamu.



Suatu hari tamu yang membesuk saya minta izin untuk berdoa dan tamu tersebut mendoakan saya,  ketika selesai berdoa kami terkejut melihat teman sekamar menangis dan dia minta agar bisa mendoakan dia bersama-sama. Tamu saya bingung karena berbeda keyakinan, tetapi teman sekamar saya bilang tidak apa-apa karena selama ini dia merasa kesepian, tidak ada perhatian dari orang-orang sekitarnya bahkan keluarganya pun jarang memperhatikan dia......akhirnya kami berdoa untuk dia walau berbeda agama.
Yang Tuhan lihat bukan agama akan tetapi apakah kita berkenan didalam Tuhan atau mau melakukan oleh karena Tuhan Yaitu saling mengasihi satu sama lain.

Senin, 19 Oktober 2015

TIDAK SELAMANYA YANG KELIHATAN BAIK MENGHASILKAN KEBAIKAN...

Queen Evellyn Arthavita Sinurat

     Saya menuliskan tentang “Tidak selamanya yang kelihatan baik menghasilkan kebaikan & tidak selamanya yang kelihatan buruk menghasilkan keburukan” karena didasari fakta dan pengalaman pripadi saya. Suatu hari ketika saya berada dijalan raya dengan kenderaan motor dikejutkan dengan motor yang menyalib motor yang saya kenderai, betapa terkejutnya saya karena yang mengenderai motor tersebut adalah seorang cewek yang tidak memakai helm dan kecepatan yang lumayan cepat, akan tetapi tidak berapa lama saya melihat sesuatu jatuh dari kantong bajunya tepat di depan saya dan ternyata adalah HP karena kecepatan tinggi HP tersebut berantakan dan cewek tersebut tidak mengetahui hal itu, dan saya juga tidak berhenti untuk mengambilnya akan tetapi saya coba menambah kecepatan agar bisa memberitahukan kepada cewek tersebut. Disaat saya mau mendekat, dia semakin menambah kecepatannya sehingga kami seakan akan kejar-kejaran, saya coba lagi menambah kecepatan sambil memanggilnya tetapi kelihatannya dia juga merasa takut mungkin dia menganggap saya mempunyai niat jahat. Niat baik saya ditanggapi dengan pemikiran jahat oleh dia dan itu adalah hal yang wajar...dalam suatu kesempatan saya berhasil mengejarnya dan meneriakkan bahwa hpnya jatuh, denagan gaya refleks tangannya merogoh kantungnya dan betapa terkejutnya dia sampai-sampai kecepatan motornya berubah secara drastis dari kecepatan tinggi jadi lambat mungkin dia sadar bahwa saya bukan mempunyai niat jahat.....
    Mungkin kita juga pernah mengalami hal yang sama, ketika cewek tadi melihat saya mengejarnya dan secara kelihatan tentu dia mengambil kesimpulan barangkali saya begal motor dan dia punya anggapan saya akan membahayakan dirinya....tetapi dia tidak menyadari bahwa tidak selamanya yang kelihatan buruk itu membawa keburukan sehingga dia selalu menghindar kita saya mengejarnya.....
    Kita adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, selain mata jasmani yang di berikanNya kepada kita, Tuhan juga memberikan kita mata rohani yang sangat tajam untuk melihat berbagai kehidupan ini...oleh karena itu marilah kita mempergunakan mata jasmani kita dengan roh hikmat yang Tuhan berikan sembari mempertimbangkannya dengan mata rohani sehingga kita akam mengambil kesimpulan yang benar-benar yang Tuhan inginkan.

By: 7nurat

Dalam video dibawah ini adalah contoh yang kelihatan sangat buruk sehingga penjaga toko mengangap suatu sial karena orang gila, padahal sebenarnya tidak seperti yang kelihatan karena tanpa sepengetahuan penjaga toko ternyata orang gila tersebut sering menyelamatkan toko tersebut.

"KLIK UNTUK MENONTON VIDEO"

Minggu, 16 Agustus 2015

Wujud Mimpi Anak Petani ke Amerika

ORANG bilang, jangan berhenti bermimpi. Tetapi bagi anak petani ini, konsisten mewujudkan mimpi meraih beasiswa ke Amerika Serikat adalah tantangan terbesar. Apalagi jika perjalanannya menggapai cita-cita itu selalu dirundung kegagalan.
Sejak belia, Robinson Sinurat memiliki mimpi besar menampuh studi di Negeri Paman Sam dengan beasiswa. Namun, minimnya kondisi keuangan keluarga membuat dia kesulitan. Bahkan untuk pergi dan memulai kuliah S-1 di Universitas Sriwijaya (Unsri) saja, orangtuanya harus meminjam uang.
Robinson memulai perantauannya menuntut ilmu di Kota Pempek pada 2009. Kala itu dia diterima di Unsri melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Keterbatasan finansial memaksanya mencari pekerjaan tambahan selama kuliah. Mengingat daerah yang masih asing dan statusnya yang masih mahasiswa baru, Robinson hanya mampu mendaftar program beasiswa di kampus. Berbekal nilai bagus sejak SMA, Robinson pun berhasil mendapatkan beasiswa. Bahkan beasiswa itu dia pertahankan hingga lulus menjadi sarjana.
Meski begitu, dia tetap mencari pekerjaan tambahan mengingat uang beasiswa tidak besar guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Robinson menjadi guru di salah satu lembaga bimbingan belajar (bimbel) untuk jenjang SD pada semester tiga. Dia lalu dipercaya mengampu kelas bagi siswa SMP dan SMA hingga akhirnya berhenti di semester empat karena kesibukan kuliah dan kegiatan kampus makin padat.
Di bimbel ini, Robinson bertemu teman dekat yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri. Sang temanlah yang memperkenalkan Robinson dengan seseorang yang pernah mendapat beasiswa belajar di Amerika Serikat.
"Aku merasa bahwa mimpiku itu sudah dekat. Aku dibimbing dan disarankan untuk mendaftar. Tetapi, aku tidak lulus karena nilai bahasa Inggrisku masih belum cukup. Tuhan menyuruhku untuk belajar lebih keras lagi," tutur Robinson, belum lama ini.
Ternyata, kata Robinson, mendapat beasiswa tidak sesederhana membalikkan telapak tangan. Kegagalannya melecut semangat untuk lebih rajin belajar bahasa Inggris meski hasilnya juga belum optimal. Walaupun demikian, kesibukan di berbagai organisasi serta kegiatan kepemudaan dan sosial mengantarkannya menjadi perwakilan kampus dalam beragam acara bertaraf internasional. Kala itu, Robinson membawa nama Unsri dalam Indonesian Young Change Maker Summit 2012 di Bandung dan menjadi ketua delegasi dalam acara International Youth Program 2012 di Malaysia.
"Ini adalah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di luar negeri. Aku bangga menjadi perwakilan universitas dan Indonesia serta mendapat dukungan penuh dari pihak kampus," imbuhnya.
Gagal di kesempatan pertama tidak menyurutkan semangat Robinson menggapai mimpinya. Dia rajin bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang berhasil meraih beasiswa di Amerika, serta terus mencoba peruntungannya. Setiap tahun, setidaknya mulai 2012, Robinson selalu berusaha mendaftar berbagai program beasiswa ke negara adidaya tersebut. Setiap tahun juga, dia selalu gagal. Tetapi, kata Mahasiswa Berprestasi FMIPA Unsri 2013 ini, selalu saja ada pengganti dari setiap ketidaklulusannya menembus seleksi berbagai beasiswa ke negeri impiannya.
"Mungkin inilah hadiah dari Tuhan bagi orang yang mau berjuang dan tidak patah semangat untuk meraih mimpinya," imbuhnya.
Robinson memaparkan, ketika gagal pada 2012, dia berhasil meraih prestasi sebagai Wakil Duta Bahasa Provinsi Sumatera Selatan dan menjadi delegasi kampus dalam acara
nasional bernama Forum Indonesia Muda. Tahun berikutnya, kegagalannya diganti dengan menjadi perwakilan Indonesia pada Asian Youth Exchange 2013 dan delegasi Indonesia pada Global Peace Convention 2013 di Kuala Lumpur.
Di tahun terakhir studinya ini pulalah Robinson aktif membuat berbagai kegiatan sosial kepemudaan sesuai mimpi lainnya, melakukan sesuatu untuk kampus dan lingkungan. Global Peace Volunteer Camp Asia-Pacific Regional Camp, The Power of Rupiah Universitas Sriwijaya, Sahur on the Road, dan Save Musi adalah beberapa contoh kegiatan sosial yang dihelatnya.
"Kegiatan ini kulakukan supaya para pemuda dan masyarakat umum bisa saling membantu dan peduli terhadap sesama," tuturnya.
Dari segi pekerjaan, Robinson termasuk beruntung. Dia mendapatkan posisi sebagai koordinator program kegiatan kepemudaan dan pemberdayaan masyarakat di salah satu LSM internasional hanya lima hari setelah wisuda pada medio 2014. Tentu saja, semangat mewujudkan mimpi kuliah di Amerika dengan beasiswa masih menyala meski dia sudah bekerja. Namun, seperti sebuah tradisi, dia kembali gagal ketika mendaftar di tahun tersebut. Dan seperti tradisi pula, dia mendapat pengganti dengan menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam acara Asia-Pacific Youth Training on Civic Participation dan Global Media Forum 2014 di Bali.
Di titik ini, Robinson mulai putus asa dan ingin berhenti bermimpi meraih beasiswa. Tetapi, hati kecilnya melarang dia menyerah. Tahun berganti, Robinson pun masih berupaya mendaftar berbagai program beasiswa. Tidak lupa, doa orangtua selalu dimintanya.
"Doa dan dukungan dari orangtuaku yang selalu menguatkanku," imbuhnya.
Ketika upayanya masih tidak membuahkan hasil, semangatnya surut. Meski mendapat ganti sebagai salah satu dari 10 pemimpin muda Indonesia dalam pelatihan tentang perdamaian di Filipina yaitu YSEALI United for Peace 2015, Robinson merasa tidak layak menginjakkan kaki di Amerika.
Robinson tidak lama terpuruk. Dia akhirnya menyadari rezeki setiap orang berbeda-beda. Mungkin, katanya, dia harus mencoba berkali-kali sebelum meraih keberhasilan. Keikhlasan ini memantik kembali api semangatnya. Dia kembali berjuang dan mendaftar ke program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) on Civic Engagement. Ini adalah program berkelanjutan dari Presiden Barack Obama yang diluncurkan pada tahun 2013 lalu untuk para pemimpin muda di negara ASEAN. Kabar kelulusan pada program tersebut diterima Robinson tepat di hari ulang tahunnya, 20 Juli.
"Ini adalah hadiah terindah dari Tuhan untukku. Aku sangat bahagia dan rasanya terbayar sudah perjuangan selama ini. Penantian dan perjuangan selama kurang lebih empat tahun ini terbayar sudah. Benar kata pepatah bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati usaha," paparnya.
Anak petani itu akan menetap lima minggu di negara impiannya. Dia akan menjalani program kuliah singkat di University of Nebraska Omaha, pada 26 September hingga 31 Oktober 2015 serta mengikuti kegiatan penutupan program di Washington DC.
Perjalanan panjang meraih beasiswa impian mengingatkan Robinson untuk tidak menyerah mewujudkan mimpi. Konsistensi dalam berjuang, memperbaiki diri, belajar dari setiap kegagalan dan berdoa harus selalu dijalani.
"Bayangkan saja kalau kegagalan yang sekarang ini adalah kegagalan terakhir kita sehingga kita selalu bersemangat untuk tetap berusaha. Bayangkan jugalah bahwa tinggal selangkah lagi untuk meraih mimpi itu. Jadi selalu termotivasi untuk tetap memelihara mimpi yang ada dan berusaha untuk meraihnya. Bermimpi, berjuang, dan berdoa," pungkasnya.

Jumat, 10 Juli 2015

PERAWAT......

    Baru-baru ini aktivitas saya lebih banyak di Rumah Sakit karena sekecil dirawat di sana..... Banyak hal yang bisa saya pelajari ketika saya jaga, ada banyak orang sakit yang silih berganti dirawat dan tidak jarang saya mendengar keluh kesah keluarga yang rawat/jaga, akan tetapi yang paling menarik adalah aktivitas para PERAWAT.... saya memperhatikan aktivitas mereka dalam melayani para pasien. Pagi hari ada yang terburu-buru tiba di rumah sakit, ada yang datangnya kepagian dan ada juga yang datang sambil senyum-senyum karena terlambat dan yang tugas malam melakukan persiapan untuk pulang dan terlihat jelas diwajah mereka rasa ngantuk dan lelah. Para PERAWAT yang datang pagi-pagi saya perhatikan mereka mengikuti segala aturan, kebetulan tempat anak saya dirawat adalah rumas sakit Katolik, jadi mayoritas para PERAWATnya adalah beragama Kristen. Ada satu ruangan yang saya perhatikan di pake oleh mereka untuk berkumpul tiap pagi sebelum memulai aktivitas, salah satu diantara mereka memberi pengarahan sekaligus berdoa bersama, sungguh luar biasa......
    Dalam aktivitas mereka saya berhatikan selalu siap melayani, baik malam maupun siang....sebentar-sebentar terdengar bunyi bell yang disediakan dan cepat2 mereka berlari kearah bell yang bunyi dan memberikan pertolongan ke pasien....
yang menjadi pertanyaan saya: “Apakah para pasien/keluarga yang jaga menyadari kebaikan mereka?”, karena saya perhatikan ada2 aja pasien atau keluarga yang jaga sesuka mereka memperlakukan perawat itu, terkadang tidak pake sopan santun karena mungkin mereka mengangap bayar di rumah sakit tersebut.....

Pelajaran untuk kita pahami :
- PERAWAT itu juga mempunyai keterbatasan, baik tenaga, kesabaran dan mungkin terkadang kurang teliti jadi kalau mereka tidak melayani seperti yang pasien inginkan mohonlah dimaklumkan dan dikomunikasikan...
- PERAWAT juga bisa mengalami sakit penyakit artinya terkadang mereka tidak bisa menahan rasa kantuk apabila jaga malam sehingga apabila mereka kurang sigap mendengar bell tetap harus di mengerti..
- Pernahkah kita memahami bahwa PERAWAT juga mungkin mempunyai masalah dalam kehidupan? tetapi saat saya dirumah sakit, saya dapat melihat raut wajar sebagian perawat sedang mengalami masalah akan tetapi begitu hebatnya mereka bisa menyimpannya dan tetap melayani pasien dengan senyuman walau terkadang terlihat seakan di paksakan..

    Bagi kita yang tidak sakit tentu perlu mendoakan para petugas yang ada di rumah sakit, karena rumah sakit tempat banyak orang mengalami sakit penyakit, apabila para petugas di rumah sakit melayani dengan sepenuh hati tentu para pasien juga bisa mengalami kesembuhan. Saya sangat yakin melalui pelayanan yang sepenuh hati maka karya tangan Tuhan akan kelihatan terutama melalui pelayanan para perawat....

Kesaksian :
Satu ketika saya mengalami sakit yang luar biasa sakitnya, hingga di rawat di rumah sakit sebulan penuh, dalam rungan opname kami ada berdua, yang satunya beragama Muslim ....hampir tiap hari ada keluarga yang selalu kunjungi saya dan mereka berdoa untuk kesembuhan saya. Ketika saya selesai didoakan oleh keluarga tiba-tiba teman yang satu kamar dengan saya, menagis tersedu-sedu, kami semua heran, dan ketika salah satu keluarga menanyakan mengapa dia menangis seperti itu, dia menjawab: “Saya terharu mendengar doa kalian, walaupun saya berbeda agama, tetapi yang saya dapat perhatian adalah dukungan keluarga bagi yang sakit sangat luar biasa, itu tidak kualami dari keluargaku!”... lalu keluarga menawarkan berdoa bagi dia dan dia mau berdoa bersama-sama......
Yang bisa kita belajari disana adalah perhatian, dukungan dan perawatan yang sungguh-sunguh akan membawa kesembuhan yang luar biasa dan nama Tuhan di permuliakan... oleh karena itu mari berdoa bagi para petugas yang ada dirumah sakit khususnya PERAWAT...
Bagi PERAWAT bekerjalah setulus hati, walau terkadang engkau juga mempunay beban berat yang engkau pikul......serahkan semua bagi Tuhan maka Dia akan memberi kelegaan bagimu...

by : 7nurat

KETIKA AGAMA SUDAH MERASA TERNISTAKAN

Dalam kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari berbagai masalah, dimana masalah itu beragam dan mungkin setiap manusia berbeda-beda masala...