Minggu, 07 Juli 2013

SEIMBANGKAN KARUNIA DENGAN KETAATAN KEPADA ALLAH

 GKJB Palembang,  7 juli 2013  
 
Hakim-hakim 13:1-7
KELAHIRAN SIMSON adalah Anugrah dari Allah,  ibunya Simson dikatakan mandul.
Perintah Allah : Pelihara dirimu, jangan minum yang memabukkan, jangan makan sesuatu yang haram.


        
Pdt. Richardo. M.Ruhukail.  Gembala   GPPS Padang
 
Sebagai orang tua, Allah inginkan kita supaya hati-hati terhadap anak yang di percayakan kepada kita, hendaknya kita mendidik anak sesuai dengan kebenaran-kebenaran firman Allah. Efesus 6:4 menganjurkan kita mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasehat Tuhan. Simson dari kandungan sudah ditetapkan Allah menjadi seorang nazir Allah, orang yang memiliki kekuatan yang hebat, karunia yang hebat, namun dalam dirinya ada kuasa Allah yang bocor sehingga tidak bisa mempertahankan karunia tersebut.
      Seseorang yang dipanggil, dipilih Allah namun ia tidak menjaga Karunia tersebut akan sangat patal, simson yang seharusnya tinggal dalam bait Allah, malah akhirnya ia dijadikan pengganti sapi untuk memutar penggilingan dengan mata yang sudah dicungkil. Demikian halnya kita orang yang mendapat kepercayaan dalam pelayanan hendaknya bersyukur dan bertanggungjawablah terhadap pelayanan tersebut. Dari pelajaran di atas perlu kita pahami antara lain :
  1. Orang tua harus hati-hati dalam mendidik dan mengarahkan anak-anak. Sebagai orang tua harus mendorong dan mensupot anak-anak akan talenta yang di karuniakan Allah, supaya di pergunakan untuk kemuliaan Allah.  
  2. Kita harus mengikuti kemauan Tuhan, yakni dengan cara hidup menurut firman Tuhan,  jangan malah memakai firman Tuhan untuk membenarkan kita sendiri.
  3. Tundukkan diri kita kepada Allah, jangan memaksakan keinginan kita.
  4. Kita harus menggunakan talenta kita untuk kemuliaan Tuhan
    Kita harus belajar menseimbangkan karunia yang kita terima dengan ketaatan kita. Sering sekali kita sepele dengan apa yang dipercayakan Tuhan kepada kita, kita menganggap enteng dengan tugas-tugas yang diberikan hamba Tuhan kepada kita. Sesungguhnya kalau kita sadari siapakah kita ini? Sehingga kita berani sepele dan tidak bertanggungjawab kepada tugas-tugas pelayanan kita. Kita bukan nazir Allah yang sudah ditentukan seperti Simson, kalau simson yang sudah ditentukan dari kandungan bisa jatuh karena kurang taat kepada Allah dalam panggilan, apalagi kita yang tidak siapa-siapa. Apa yang akan terjadi? 



                                         

KETIKA AGAMA SUDAH MERASA TERNISTAKAN

Dalam kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari berbagai masalah, dimana masalah itu beragam dan mungkin setiap manusia berbeda-beda masala...