Senin, 19 Oktober 2015

TIDAK SELAMANYA YANG KELIHATAN BAIK MENGHASILKAN KEBAIKAN...

Queen Evellyn Arthavita Sinurat

     Saya menuliskan tentang “Tidak selamanya yang kelihatan baik menghasilkan kebaikan & tidak selamanya yang kelihatan buruk menghasilkan keburukan” karena didasari fakta dan pengalaman pripadi saya. Suatu hari ketika saya berada dijalan raya dengan kenderaan motor dikejutkan dengan motor yang menyalib motor yang saya kenderai, betapa terkejutnya saya karena yang mengenderai motor tersebut adalah seorang cewek yang tidak memakai helm dan kecepatan yang lumayan cepat, akan tetapi tidak berapa lama saya melihat sesuatu jatuh dari kantong bajunya tepat di depan saya dan ternyata adalah HP karena kecepatan tinggi HP tersebut berantakan dan cewek tersebut tidak mengetahui hal itu, dan saya juga tidak berhenti untuk mengambilnya akan tetapi saya coba menambah kecepatan agar bisa memberitahukan kepada cewek tersebut. Disaat saya mau mendekat, dia semakin menambah kecepatannya sehingga kami seakan akan kejar-kejaran, saya coba lagi menambah kecepatan sambil memanggilnya tetapi kelihatannya dia juga merasa takut mungkin dia menganggap saya mempunyai niat jahat. Niat baik saya ditanggapi dengan pemikiran jahat oleh dia dan itu adalah hal yang wajar...dalam suatu kesempatan saya berhasil mengejarnya dan meneriakkan bahwa hpnya jatuh, denagan gaya refleks tangannya merogoh kantungnya dan betapa terkejutnya dia sampai-sampai kecepatan motornya berubah secara drastis dari kecepatan tinggi jadi lambat mungkin dia sadar bahwa saya bukan mempunyai niat jahat.....
    Mungkin kita juga pernah mengalami hal yang sama, ketika cewek tadi melihat saya mengejarnya dan secara kelihatan tentu dia mengambil kesimpulan barangkali saya begal motor dan dia punya anggapan saya akan membahayakan dirinya....tetapi dia tidak menyadari bahwa tidak selamanya yang kelihatan buruk itu membawa keburukan sehingga dia selalu menghindar kita saya mengejarnya.....
    Kita adalah ciptaan Tuhan yang paling sempurna, selain mata jasmani yang di berikanNya kepada kita, Tuhan juga memberikan kita mata rohani yang sangat tajam untuk melihat berbagai kehidupan ini...oleh karena itu marilah kita mempergunakan mata jasmani kita dengan roh hikmat yang Tuhan berikan sembari mempertimbangkannya dengan mata rohani sehingga kita akam mengambil kesimpulan yang benar-benar yang Tuhan inginkan.

By: 7nurat

Dalam video dibawah ini adalah contoh yang kelihatan sangat buruk sehingga penjaga toko mengangap suatu sial karena orang gila, padahal sebenarnya tidak seperti yang kelihatan karena tanpa sepengetahuan penjaga toko ternyata orang gila tersebut sering menyelamatkan toko tersebut.

"KLIK UNTUK MENONTON VIDEO"

Minggu, 16 Agustus 2015

Wujud Mimpi Anak Petani ke Amerika

ORANG bilang, jangan berhenti bermimpi. Tetapi bagi anak petani ini, konsisten mewujudkan mimpi meraih beasiswa ke Amerika Serikat adalah tantangan terbesar. Apalagi jika perjalanannya menggapai cita-cita itu selalu dirundung kegagalan.
Sejak belia, Robinson Sinurat memiliki mimpi besar menampuh studi di Negeri Paman Sam dengan beasiswa. Namun, minimnya kondisi keuangan keluarga membuat dia kesulitan. Bahkan untuk pergi dan memulai kuliah S-1 di Universitas Sriwijaya (Unsri) saja, orangtuanya harus meminjam uang.
Robinson memulai perantauannya menuntut ilmu di Kota Pempek pada 2009. Kala itu dia diterima di Unsri melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN). Keterbatasan finansial memaksanya mencari pekerjaan tambahan selama kuliah. Mengingat daerah yang masih asing dan statusnya yang masih mahasiswa baru, Robinson hanya mampu mendaftar program beasiswa di kampus. Berbekal nilai bagus sejak SMA, Robinson pun berhasil mendapatkan beasiswa. Bahkan beasiswa itu dia pertahankan hingga lulus menjadi sarjana.
Meski begitu, dia tetap mencari pekerjaan tambahan mengingat uang beasiswa tidak besar guna mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Robinson menjadi guru di salah satu lembaga bimbingan belajar (bimbel) untuk jenjang SD pada semester tiga. Dia lalu dipercaya mengampu kelas bagi siswa SMP dan SMA hingga akhirnya berhenti di semester empat karena kesibukan kuliah dan kegiatan kampus makin padat.
Di bimbel ini, Robinson bertemu teman dekat yang sudah dianggap sebagai saudara sendiri. Sang temanlah yang memperkenalkan Robinson dengan seseorang yang pernah mendapat beasiswa belajar di Amerika Serikat.
"Aku merasa bahwa mimpiku itu sudah dekat. Aku dibimbing dan disarankan untuk mendaftar. Tetapi, aku tidak lulus karena nilai bahasa Inggrisku masih belum cukup. Tuhan menyuruhku untuk belajar lebih keras lagi," tutur Robinson, belum lama ini.
Ternyata, kata Robinson, mendapat beasiswa tidak sesederhana membalikkan telapak tangan. Kegagalannya melecut semangat untuk lebih rajin belajar bahasa Inggris meski hasilnya juga belum optimal. Walaupun demikian, kesibukan di berbagai organisasi serta kegiatan kepemudaan dan sosial mengantarkannya menjadi perwakilan kampus dalam beragam acara bertaraf internasional. Kala itu, Robinson membawa nama Unsri dalam Indonesian Young Change Maker Summit 2012 di Bandung dan menjadi ketua delegasi dalam acara International Youth Program 2012 di Malaysia.
"Ini adalah pertama kalinya aku menginjakkan kaki di luar negeri. Aku bangga menjadi perwakilan universitas dan Indonesia serta mendapat dukungan penuh dari pihak kampus," imbuhnya.
Gagal di kesempatan pertama tidak menyurutkan semangat Robinson menggapai mimpinya. Dia rajin bertanya dan berdiskusi dengan orang-orang yang berhasil meraih beasiswa di Amerika, serta terus mencoba peruntungannya. Setiap tahun, setidaknya mulai 2012, Robinson selalu berusaha mendaftar berbagai program beasiswa ke negara adidaya tersebut. Setiap tahun juga, dia selalu gagal. Tetapi, kata Mahasiswa Berprestasi FMIPA Unsri 2013 ini, selalu saja ada pengganti dari setiap ketidaklulusannya menembus seleksi berbagai beasiswa ke negeri impiannya.
"Mungkin inilah hadiah dari Tuhan bagi orang yang mau berjuang dan tidak patah semangat untuk meraih mimpinya," imbuhnya.
Robinson memaparkan, ketika gagal pada 2012, dia berhasil meraih prestasi sebagai Wakil Duta Bahasa Provinsi Sumatera Selatan dan menjadi delegasi kampus dalam acara
nasional bernama Forum Indonesia Muda. Tahun berikutnya, kegagalannya diganti dengan menjadi perwakilan Indonesia pada Asian Youth Exchange 2013 dan delegasi Indonesia pada Global Peace Convention 2013 di Kuala Lumpur.
Di tahun terakhir studinya ini pulalah Robinson aktif membuat berbagai kegiatan sosial kepemudaan sesuai mimpi lainnya, melakukan sesuatu untuk kampus dan lingkungan. Global Peace Volunteer Camp Asia-Pacific Regional Camp, The Power of Rupiah Universitas Sriwijaya, Sahur on the Road, dan Save Musi adalah beberapa contoh kegiatan sosial yang dihelatnya.
"Kegiatan ini kulakukan supaya para pemuda dan masyarakat umum bisa saling membantu dan peduli terhadap sesama," tuturnya.
Dari segi pekerjaan, Robinson termasuk beruntung. Dia mendapatkan posisi sebagai koordinator program kegiatan kepemudaan dan pemberdayaan masyarakat di salah satu LSM internasional hanya lima hari setelah wisuda pada medio 2014. Tentu saja, semangat mewujudkan mimpi kuliah di Amerika dengan beasiswa masih menyala meski dia sudah bekerja. Namun, seperti sebuah tradisi, dia kembali gagal ketika mendaftar di tahun tersebut. Dan seperti tradisi pula, dia mendapat pengganti dengan menjadi salah satu perwakilan Indonesia dalam acara Asia-Pacific Youth Training on Civic Participation dan Global Media Forum 2014 di Bali.
Di titik ini, Robinson mulai putus asa dan ingin berhenti bermimpi meraih beasiswa. Tetapi, hati kecilnya melarang dia menyerah. Tahun berganti, Robinson pun masih berupaya mendaftar berbagai program beasiswa. Tidak lupa, doa orangtua selalu dimintanya.
"Doa dan dukungan dari orangtuaku yang selalu menguatkanku," imbuhnya.
Ketika upayanya masih tidak membuahkan hasil, semangatnya surut. Meski mendapat ganti sebagai salah satu dari 10 pemimpin muda Indonesia dalam pelatihan tentang perdamaian di Filipina yaitu YSEALI United for Peace 2015, Robinson merasa tidak layak menginjakkan kaki di Amerika.
Robinson tidak lama terpuruk. Dia akhirnya menyadari rezeki setiap orang berbeda-beda. Mungkin, katanya, dia harus mencoba berkali-kali sebelum meraih keberhasilan. Keikhlasan ini memantik kembali api semangatnya. Dia kembali berjuang dan mendaftar ke program Young Southeast Asian Leaders Initiative (YSEALI) on Civic Engagement. Ini adalah program berkelanjutan dari Presiden Barack Obama yang diluncurkan pada tahun 2013 lalu untuk para pemimpin muda di negara ASEAN. Kabar kelulusan pada program tersebut diterima Robinson tepat di hari ulang tahunnya, 20 Juli.
"Ini adalah hadiah terindah dari Tuhan untukku. Aku sangat bahagia dan rasanya terbayar sudah perjuangan selama ini. Penantian dan perjuangan selama kurang lebih empat tahun ini terbayar sudah. Benar kata pepatah bahwa tidak ada hasil yang mengkhianati usaha," paparnya.
Anak petani itu akan menetap lima minggu di negara impiannya. Dia akan menjalani program kuliah singkat di University of Nebraska Omaha, pada 26 September hingga 31 Oktober 2015 serta mengikuti kegiatan penutupan program di Washington DC.
Perjalanan panjang meraih beasiswa impian mengingatkan Robinson untuk tidak menyerah mewujudkan mimpi. Konsistensi dalam berjuang, memperbaiki diri, belajar dari setiap kegagalan dan berdoa harus selalu dijalani.
"Bayangkan saja kalau kegagalan yang sekarang ini adalah kegagalan terakhir kita sehingga kita selalu bersemangat untuk tetap berusaha. Bayangkan jugalah bahwa tinggal selangkah lagi untuk meraih mimpi itu. Jadi selalu termotivasi untuk tetap memelihara mimpi yang ada dan berusaha untuk meraihnya. Bermimpi, berjuang, dan berdoa," pungkasnya.

Jumat, 10 Juli 2015

PERAWAT......

    Baru-baru ini aktivitas saya lebih banyak di Rumah Sakit karena sekecil dirawat di sana..... Banyak hal yang bisa saya pelajari ketika saya jaga, ada banyak orang sakit yang silih berganti dirawat dan tidak jarang saya mendengar keluh kesah keluarga yang rawat/jaga, akan tetapi yang paling menarik adalah aktivitas para PERAWAT.... saya memperhatikan aktivitas mereka dalam melayani para pasien. Pagi hari ada yang terburu-buru tiba di rumah sakit, ada yang datangnya kepagian dan ada juga yang datang sambil senyum-senyum karena terlambat dan yang tugas malam melakukan persiapan untuk pulang dan terlihat jelas diwajah mereka rasa ngantuk dan lelah. Para PERAWAT yang datang pagi-pagi saya perhatikan mereka mengikuti segala aturan, kebetulan tempat anak saya dirawat adalah rumas sakit Katolik, jadi mayoritas para PERAWATnya adalah beragama Kristen. Ada satu ruangan yang saya perhatikan di pake oleh mereka untuk berkumpul tiap pagi sebelum memulai aktivitas, salah satu diantara mereka memberi pengarahan sekaligus berdoa bersama, sungguh luar biasa......
    Dalam aktivitas mereka saya berhatikan selalu siap melayani, baik malam maupun siang....sebentar-sebentar terdengar bunyi bell yang disediakan dan cepat2 mereka berlari kearah bell yang bunyi dan memberikan pertolongan ke pasien....
yang menjadi pertanyaan saya: “Apakah para pasien/keluarga yang jaga menyadari kebaikan mereka?”, karena saya perhatikan ada2 aja pasien atau keluarga yang jaga sesuka mereka memperlakukan perawat itu, terkadang tidak pake sopan santun karena mungkin mereka mengangap bayar di rumah sakit tersebut.....

Pelajaran untuk kita pahami :
- PERAWAT itu juga mempunyai keterbatasan, baik tenaga, kesabaran dan mungkin terkadang kurang teliti jadi kalau mereka tidak melayani seperti yang pasien inginkan mohonlah dimaklumkan dan dikomunikasikan...
- PERAWAT juga bisa mengalami sakit penyakit artinya terkadang mereka tidak bisa menahan rasa kantuk apabila jaga malam sehingga apabila mereka kurang sigap mendengar bell tetap harus di mengerti..
- Pernahkah kita memahami bahwa PERAWAT juga mungkin mempunyai masalah dalam kehidupan? tetapi saat saya dirumah sakit, saya dapat melihat raut wajar sebagian perawat sedang mengalami masalah akan tetapi begitu hebatnya mereka bisa menyimpannya dan tetap melayani pasien dengan senyuman walau terkadang terlihat seakan di paksakan..

    Bagi kita yang tidak sakit tentu perlu mendoakan para petugas yang ada di rumah sakit, karena rumah sakit tempat banyak orang mengalami sakit penyakit, apabila para petugas di rumah sakit melayani dengan sepenuh hati tentu para pasien juga bisa mengalami kesembuhan. Saya sangat yakin melalui pelayanan yang sepenuh hati maka karya tangan Tuhan akan kelihatan terutama melalui pelayanan para perawat....

Kesaksian :
Satu ketika saya mengalami sakit yang luar biasa sakitnya, hingga di rawat di rumah sakit sebulan penuh, dalam rungan opname kami ada berdua, yang satunya beragama Muslim ....hampir tiap hari ada keluarga yang selalu kunjungi saya dan mereka berdoa untuk kesembuhan saya. Ketika saya selesai didoakan oleh keluarga tiba-tiba teman yang satu kamar dengan saya, menagis tersedu-sedu, kami semua heran, dan ketika salah satu keluarga menanyakan mengapa dia menangis seperti itu, dia menjawab: “Saya terharu mendengar doa kalian, walaupun saya berbeda agama, tetapi yang saya dapat perhatian adalah dukungan keluarga bagi yang sakit sangat luar biasa, itu tidak kualami dari keluargaku!”... lalu keluarga menawarkan berdoa bagi dia dan dia mau berdoa bersama-sama......
Yang bisa kita belajari disana adalah perhatian, dukungan dan perawatan yang sungguh-sunguh akan membawa kesembuhan yang luar biasa dan nama Tuhan di permuliakan... oleh karena itu mari berdoa bagi para petugas yang ada dirumah sakit khususnya PERAWAT...
Bagi PERAWAT bekerjalah setulus hati, walau terkadang engkau juga mempunay beban berat yang engkau pikul......serahkan semua bagi Tuhan maka Dia akan memberi kelegaan bagimu...

by : 7nurat

Selasa, 16 Juni 2015

MENGECEWAKAN JADI BERMAKNA

Ketika saya mendapat orderan untuk membuat undangan saya mendapat suatu pelajaran tentang kehidupan yang sangat luar biasa, untuk membuat undangan di perlukan beberapa tahapan hingga jadi undangan, mulai desain, proses membuat plat, mencetak dan finishing.

Langkah pertama adalah desain dan biasanya desain saya lakukan sendiri, saat itu desain sudah sangat memuaskan mulai dari bentuknya hingga warnanya....setelah desain saya membuat flatnya dan flatnya saya serahkan ke bagian mesin cetak, saya sduah pesan kepada bagian mesin agar cetakannya sesuai dengan desain yang saya inginkan.....setelah selesai dicetak saya sangat kecewa karena hasilnya tidak sesuai dengan yang saya inginkan.......dongkol, kesel dan tidak tau harus ngomong apa. Saat itu saya curhat ke teman-teman dan pada umunya teman2 menyarankan agar saya protes ke bagian mesin....

Saat komunikasi dengan beberapa orang ternyata ada yang kasih saran, agar hasil cetakan tersebut di poles dengan plastik laminasi, hal itu saya lakukan dan hasilnya memang agak bagus walau tidak sempurna........

Dari kejadian diatas saya dapat petik pelajaran untuk kehidupan, tidak jarang didalam kehidupan kita seringkali diperhadapkan dengan hal-hal yang tidak kita inginkan, atau kita mendapatkan sesuatu yang tidak sesuai dengan yang kita pikirkan, nah kalau sudah demikian, pertanyaannya Apa yang akan kita lakukan?

Menurut saya sama dengan kejadian diatas saat hasil sudah kita dapatkan dan hasil itu tidak sesuai dengan yang kita harapkan maka yang kita lakukan adalah membuat hasil tersebut menjadi lebih menarik dengan polesan yang baru.
Sebagi contoh sering kali orang berkata: “Apa boleh buat, nasi sudah jadi bubur” dan berhenti disitu saja, akan tetapi kita tidak bisa berhenti disitu saja karena bubur itu bisa kita olah menjadi makanan yang lebih enak....contohnya jadi bubur ayam dan lain-lain.
Pesan : bagi kita yang sering mendapatkan masalah-masalah kehidupan jangan cepat putus asa karena jangan-jangan masalah tersebut bisa kita olah, menjadi suatu hal yang baik bagi kehidupan kita, kalau kita cepat putus asa maka pupuslah semuanya........Tuhan tidak akan pernah membiarkan orang-orang yang berusaha, asal usaha kita itu sesuai dengan kehendak.....

Sabtu, 30 Mei 2015

UANG

Uang
Uang sangat penting didalam kehidupan kita dan tidak jarang oleh karena uang banyak permasalahan yang muncul, akan tetapi kalau tidak bisa mengontrol uang maka persoalan mengintai hidup kita. Di dalam 1 Timotius 6:10 dikatakan Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan berbagai-bagai duka.
Memang Tuhan memerintahkan kita untuk bekerja keras akan tetapi kerja keras itu bukan hanya mengumpulkan uang semata akan tetapi kerja keras kita itu atau uang yang kita dapat harus bisa mengembangkan kerajaan Allah dengan kata lain hidup kita harus sejalan dengan kehendak Tuhan. Yang paling Penting yang sudah punya uang harus bersyukur dan tidak menyombongkan diri demikian juga yang mungkin belum mempunyai uang jangan putus asa akan tetapi tetaplah minta kepada yang maha Kuasa dengan kerja keras. Dengan jalan Tuhanlah kebahagian dapat kita gapai bukan income semata.
 
Pertanyaan: Kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan? Kajian-kajian dalam ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yg kemudian dikenal dengan nama : “hedonic treadmill”.
Gampangnya, hedonic treadmill ini adalah seperti ini : saat gajimu 5 juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh semua habis juga. Kenapa begitu? Karena ekspektasi & gaya hidupmu pasti ikut naik, sejalan dengan kenaikan penghasilanmu. Dengan kata lain, nafsumu untuk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dengan peningkatan income-mu. Bahkan keinginan utk memiliki 'pasangan hidup' yg diluar sana........ Itulah kenapa disebut hedonic treadmill : seperti berjalan diatas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju !
Nafsu materi tidak akan pernah terpuaskan. Saat income 10 juta/bulan, mau naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan pengen berubah naik Alphard. Itu salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill. Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi.
Ada eksperimen menarik: seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah. Apa yg terjadi? 6 bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah. Itulah efek hedonic treadmill.
Jadi apa yg harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill?
Lolos dari jebakan nafsu materi atau duniawi yg tidak pernah berujung ?
Terapkanlah gaya hidup yg bersahaja ! Sekeping gaya hidup yg tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.
Mengubah orientasi hidup ! makin banyak berbagi, semakin banyak memberi kepada orang lain, teruji justru semakin membahagiakan. Bukanlah banyak mengumpulkan materi yg. membuat kebahagiaanmu terpuaskan !
When enough is enough.
Kebahagiaan itu kadang sederhana : misal masih bisa menikmati secangkir kopi panas, memeluk anggota keluarga yg sehat.

Kamis, 30 April 2015

SIAPA YANG DISALAHKAN??

Dalam kehidupan tidak terlepas dengan berbagai masalah, musibah dll. Hal itu tidak bisa kita hindarkan apapun kita adanya baik kita orang yang taat agama, orang yang tidak taat agama, orang yang miskin, orang kaya, orang luar negeri ataupun yang lainnya...semua pasti menghadapinya dengan bentuk yang berbeda-beda.

Yang perlu kita perhatikan adalah bagaimana kita menghadapinya, dalam hal ini tentu ada berbagai subyek yang menyebabkan masalah terjadi dan dapat kita simpulkan bahwa yang membuat permasalahan dalam hidup ada dua yaitu :

1. internal
2. eksternal

Kecenderungan kita menghadapi masalah biasanya mencari-cari siapa yang menyebabkan masalah dalam arti yang yang berbuat salah, hal inilah yang terkadang membuat masalah bukan terselesaikan akan tetapi menambah masalah, memang paling enak untuk menyalahkan pihak lain dan hal inilah yang perlu kita rombak walaupun secara logika hal itu benar adanya akan tetapi kita perlu mencari langkah yang paling bijaksana.

Sebagai Kesaksian :
Suatu hari Aku, Istri dan anak naik motor untuk mengantarkan istri kesekolah di pagi hari, diluar pengetahuan kami ternyata jalan yang akan kami lalu ada tumpahan minyak dari mobil tangki yang bocor sehingga menyebabkan jalan licin. Ketika dilampu merah kami terjatuh oleh jalan licin.

Dari kejadian diatas :
masalahnya adalah kami terjatuh yang menyebabkan aku dan anak terluka.
Penyebabnya hanya 2:

1. Internal = saat itu aku buru2 karena istri sdh terlambat menyebakan aku tidak hati-hati
2. Eksternal = Motor didepanku ngerem tiba2, jalan licin dan Mobil Tangki

Kalau logika yang paling enak cari siapa yang salah tentunya kita akan salahkan pihak eskternal akan tetapi itu tandanya kita masih mempunyai ego yang tinggi.

Setelah masalah diatas aku menyadari bahwa lebih baik memperbaiki Internal karena itu akan membuat damai, bayangkan kalau kita bentak2 orang yang ngerem tiba2 tentunya akan lebih panjang masalahnya karena dia juga akan melimpahkan kesalahan kepada kendaraan yg didepannya, atau menyalahkan jalan yang licin? itu membuat kita stress...oleh karena itu lebih bijak mengkoreksi kejadian dan kesalahan kita sendiri sehingga kita akan Damai.

Mengorbankan atau Berkorban?

Jikalau bertemu dengan pertanyaan diatas tentunya yang orang pilih adalah tidak mau berkorban, akan tetapi kalau kita benar-benar melakukan pengorbanan tidak akan pernah sia-sia, demikianlah yang Tuhan Yesus lakukan, Dia mengorbankan dirinya untuk menjadi pedoman hidup bagi kita umat manusia, dengan pengorbanan itu tidak membuat Dia menjadi rendah akan tetapi hal itu menjadikan Dia Raja diatas segala raja....

Pesan
Bagi yang berada dalam berbagai masalah berhentilah mencari2 kesalahan pihak lain akan tetapi marilah memperbaiki diri kita, walau ada sesuatu yang dikorbankan..

by : Elson

Senin, 20 April 2015

Jenazah Sepasang Calon Pengantin Dikubur Satu Liang

  
DOLOKSANGGUL - Jenazah sepasang calon pengantin Ojak Purba dan Ospi Simbolon dikubur dalam satu liang di Desa Lumban Tobing, Kecamatan Dolok Sanggul, Sumut.

Kedua pasangan calon pengantin yang ditemukan tewas karena ditikam tersebut dikebumikan di tanah keluarga milik marga Purba pada hari Senin (20/4/2015) sekitar pukul 14.00 WIB. (Baca juga : Sepasang Calon Pengantin Tewas Ditikam)Pemakaman kedua jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) tersebut dipimpin langsung oleh Pendeta HKBP Pargodungan, Pendeta Tohonan Silaen.

“Pemakaman kedua korban dilakukan dengan ibadah pemakaman sesuai aturan gereja. Keduanya dimakamkan satu liang,” kata Pendeta Tohonan kepada Sindonews.com sebelum acara ibadah pemakaman dilakukan, Senin (20/4/2015).

Sementara, perwakilan dari Marga Simbolon yang merupakan kerabat dari calon mempelai wanita, Ospi Simbolon membenarkan bahwa pemakaman satu liang merupakan persetujuan dari keluarga Marga Simbolon yang ada di Humbahas.

Hal tersebut dikatakan Perwakilan Persatuan Simbolon Boru Bere se Indonesia (PSBI) Erikson Simbolon kepada Sindonews.com saat dikonfirmasi di sela-sela acara pemakaman.

Erikson mengatakan, pemakaman dalam satu liang yang diminta oleh pihak keluarga kedua korban sudah disetujui oleh kedua belah pihak.

“Karena itu permintaan keluarga, dan pemakaman dilakukan sesuai dengan agama dan keyakinan kedua mempelai yaitu ibadah Protestan,” jelas Erikson.

Perwakilan dari Persatuan Simbolon Boru Bere se Indonesia (PSBI) tersebut mengatakan,  pihak keluarga menginginkan keduanya dimakamkan secara bersama-sama karena sudah menjalani beberapa tahapan adat istiadat menjelang pernikahan.

“Jadi pihak keluarga menilai kedua pasangan tersebut layak dimakamkan dalam satu liang,” tandasnya.
      

Minggu, 19 April 2015

"BERI DAN LAKUKAN YANG TERBAIK UNTUK TUHAN"

    Hari ini saya bersyukur kepada Tuhan karena hari ini saya merayakan hari ulang tahun, ini merupakan pemberian Tuhan yang terbaik bagi saya. hari ini kujadikan bahan renungan bagi hidupku dan mengajukan pertayaan untukku, yaitu : " Apa yang telah kulakukan untuk Tuhan?"(Pertanyaan ini kadang menjebak seperti ini: "seakan akan saya orang hebat dan seperti paling hebat dari Tuhan" bukan seperti itu maksudnya....akan tetapi maksudnya adalah => melakukan untuk Tuhan artinya melakukan bagi sesama manusia)

       Suatu ketika saya melihat anakku Queen yang saat itu masih berumur 1 tahun, dia  memegang sebuah Apel yang besar dengan kedua tangannya dan berusaha untuk mempertahankannya dan memakannya. Melihat hal itu saya sebagai bapanya yang mengasihinya berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk dia dan saya bermaksud mengambil appel itu dari tangannya dengan tujuan untuk mengupasnya dan memotong kecil-kecil sehingga anak saya bisa makan. Saya terkejut karena tidak menduga apa yang terjadi, pada saat saya minta apel tersebut dan mengambil dari tangannya, anak saya tidak memberikannya dan berusaha mempertahankannya bahkan dengan sangat geram karena tanganku menyentuh apelnya. Seketika saya merenungkan mungkin saya sama seperti dia, Tuhan adalah bapaku yang mengasihiku, mungkin Dia sering meminta sesuatu dari saya dengan maksud mau mengganti yang terbaik akan tetapi saya tidak memberikannya sehingga berkatnya tidak bisa melimpah.

Mari kita baca lagi dibawah ini :

       Ketika seseorang bekerja; baik di kilang, di ladang, di pejabat, di rumah atau di gereja: Seringkali merasa bersungut-sungut, lakukan kerja dengan cara ala kadar (asal siap / asal jadi) dan tidak melakukan pekerjaan atau tugas itu dengan sungguh-sungguh, sehingga tidak dapat menghasilkan yang 'Excellent'. Kenapa hal ini terjadi?

Excellent itu bererti "Memberi / melakukan sesuatu lebih dari yang diharapkan". Excellent itu lebih dari sekadar baik.

Kolose 3:23 mengatakan : "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu untuk Tuhan dan bukan untuk manusia".

Dari ayat ini ada 3 kebenaran penting tentang bagaimana kita dapat menghasilkan yang 'Excellent' dari apa yang kita lakukan atau kerjakan.

1. TUHAN MENGHARGAI 'APAPUN' YANG KITA LAKUKAN
      Firman Tuhan mengatakan, "Apapun yang kamu perbuat...". Tidak dibatasi dengan hal-hal yang menyenangkan, yang mudah dikerjakan atau yang berkaitan tentang pelayanan saja, tetapi "APAPUN" yaitu segala sesuatu yang kita lakukan. Ketika Anda menulis tesis, menyiapkan 'assignment', mengerjakan kerja-kerja di pejabat, mempersiapkan lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam pertemuan ibadah, mengurus anak, membasuh pinggan mangkuk atau membersihkan gereja, semuanya itu dihargai oleh Tuhan dan Dia rindu anak-anak-Nya melakukannya dengan 'Excellent'.

   Tuhan menghargai bukan saja pelayanan berkotbah, mengajar, membimbing, menasihati atau memimpin jemaat yang harus kita lakukan, tetapi mengurus keluarga juga Tuhan sangat hargai. Ingat: Tuhan menghargai 'Apapun' yang Anda kerjakan dan lakukan.

2. TUHAN MAU KITA MEMILIKI SIKAP "SEGENAP HATI"

        Masalah utama, kenapa ramai orang yang tidak dapat melakukan sesuatu dengan 'Excellent' ialah kerana apa yang dilakukan itu dilakukan bukan dengan sikap "Segenap hati". Segenap hati itu belum tentu dalam hal kepakaran(kemahiran) atau yang kita suka, tahu dan selalu lakukan. Segenap hati itu berkenaan dengan sikap. Wayne Cordiero menuliskan dalam bukunya, "Sikap Yang Menentukan Keberhasilan". Benar! Sikap sangat menentukan keberhasilan. Firman Tuhan juga mengatakan, "...perbuatlah dengan segenap hatimu...". Bererti sikaplah yang menentukan apakah kita mengerjakan sesuatu dengan 'Excellent'.

Tentu Anda ingat cerita klasik tentang perlumbaan di antara kelinci dan kura-kura yang akhirnya dimenangi oleh si kura-kura. Jika diteliti dengan baik, dari segi kepantasan berlari, kelinci lebih pantas dari kura-kura. Tetapi, kenapa dalam cerita ini, kura-kura yang memenangi perlombaan tersebut? Semuanya kerana "Sikap". Ketika kelinci berfikir kura-kura tidak mungkin dapat mengalahkan dia kerana kura-kura itu berjalan sangat perlahan, sikap itu yang terlebih dahulu menewaskan si arnab, bukan kerana kura-kura itu cepat berlari atau kerana kelinci tertidur (seperti dalam cerita dongeng kura-kura vs kelinci).

Ketika Anda bersikap, "Nantilah...baru saya kerjakan...tesis...kerja rumah...persiapan kotbah...persiapan pelayanan...bersiap-siap ke gereja...dan banyak lagi...", sikap itulah yang membuat semua yang Anda lakukan menghasilkan yang tidak 'Excellent".

Tuhan meminta Anda berubah dari sikap "Saya tidak boleh atau saya boleh" kepada "Dengan segenap hati" walaupun Anda tidak mahir melakukannya atau sudah selalu melakukannya. Jika Anda melakukan sesuatu dengan segenap hati, pasti Anda tidak akan membuang atau menangguh masa untuk mengerjakan apa yang patut Anda kerjakan. Jika Anda memiliki sikap "segenap hati", Anda pasti mahu melakukan sesuatu dengan cara yang terbaik, walaupun itu bukan bidang kepakaran atau Anda tidak biasa melakukan pekerjaan itu. Mulailah dari SEKARANG! Praktikkan "Dengan segenap hati".

3. SEGALA SESUATU ADALAH UNTUK TUHAN

          Paulus menuliskan dalam ayat ini, "...untuk Tuhan dan bukan untuk manusia". Kita seringkali berfikir atau menuntut, apa yang kita akan dapatkan jika kita lakukan sesuatu dengan 'Excellent"? Kenapa fikiran itu muncul? Kerana, kita berfikir, apa yang kita lakukan, kita lakukan untuk manusia.

Yesus mengatakan dalam Matius 25:40 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Sebelum ayat 40, Yesus mengatakan "Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi aku pakaian; ketika Aku sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi Aku" Matius 25:35-36.

Ketika Yesus ditanya, bila semua (Ay.35-36) itu terjadi kepada Dia (Lapar, haus, orang asing, telanjang, sakit & banduan) ? Yesus mengatakan bahawa Dia turut merasakan semua penderitaan yang dialami oleh setiap orang di dunia ini.

Jika hari ini Anda melihat seseorang yang dalam keadaan lapar, haus, terasing atau diasingkan, sakit, tidak ada pakaian atau dipenjarakan kerana apa saja kesalahan, apakah 'respon' (tindak balas) Anda? Apakah Anda akan katakan, "Uruslah dirimu sendiri...aku uruskan diriku sendiri" atau "Itulah kamu...kalau kamu tidak mencuri, kamu tidak akan dipenjarakan...kalau kamu bersekolah tinggi kamu tidak akan melarat...kalau kamu tidak melanggani pelacur kamu tidak akan terkena HIV/Aids..". Apakah itu respon Anda?

Yesus tidak pertanyakan kenapa mereka lapar, haus, telanjang, sakit atau dipenjarakan, hari ini Yesus bertanya apakah responmu?

Anda pasti akan melakukan yang 'Excellent' jika segala sesuatu yang Anda lakukan, semuanya tertuju kepada Tuhan dan bukan kepada manusia semata-mata. Bila itu tertuju kepada Tuhan, Anda akan lakukan semua yang terbaik dan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan melalui hidup Anda.

RENUNGKAN:

Selama ini, mungkin Anda berfikir, "pekerjaan atau pemberian yang terbaik itu hanya yang saya lakukan di gereja". Itu tidak tepat, kerana Tuhan menghargai apapun (Tidak bertentengan dengan firman Tuhan) yang Anda lakukan.
Anda mungkin berkata, "Saya tidak dapat kerjakan... kerana saya tidak ada kemahiran mengerjakannya..." atau Anda berfikir "Nanti saja... senang saja kerjakan bah itu...", sehingga menghasilkan sikap bukan dengan "segenap hati". Hari ini, Tuhan mahu Anda lakukan segala sesuatu dengan sikap "Segenap hati".

Jangan menuntut, "apa yang saya akan dapat?", ketika Anda melakukan yang terbaik untuk orang lain kerana semua yang Anda lakukan itu tertuju kepada Yesus. Jika Anda ingin menyenangkan hati Tuhan, lakukan sesuatu yang terbaik kepada yang "paling hina" iaitu orang-orang di sekeliling Anda yang memerlukan bantuan.

Tuhan memberkati.
by : Elson Sinurat

KETIKA AGAMA SUDAH MERASA TERNISTAKAN

Dalam kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari berbagai masalah, dimana masalah itu beragam dan mungkin setiap manusia berbeda-beda masala...