Uang |
Memang Tuhan memerintahkan kita untuk bekerja keras akan tetapi kerja keras itu bukan hanya mengumpulkan uang semata akan tetapi kerja keras kita itu atau uang yang kita dapat harus bisa mengembangkan kerajaan Allah dengan kata lain hidup kita harus sejalan dengan kehendak Tuhan. Yang paling Penting yang sudah punya uang harus bersyukur dan tidak menyombongkan diri demikian juga yang mungkin belum mempunyai uang jangan putus asa akan tetapi tetaplah minta kepada yang maha Kuasa dengan kerja keras. Dengan jalan Tuhanlah kebahagian dapat kita gapai bukan income semata.
Pertanyaan: Kenapa makin tinggi income seseorang, ternyata makin
menurunkan peran uang dalam membentuk kebahagiaan? Kajian-kajian dalam
ilmu financial psychology menemukan jawabannya, yg kemudian dikenal
dengan nama : “hedonic treadmill”.
Gampangnya, hedonic treadmill ini adalah seperti ini : saat gajimu 5
juta, semuanya habis. Saat gajimu naik 30 juta per bulan, eh semua habis
juga. Kenapa begitu? Karena ekspektasi & gaya hidupmu pasti ikut
naik, sejalan dengan kenaikan penghasilanmu. Dengan kata lain, nafsumu
untuk membeli materi/barang mewah akan terus meningkat sejalan dengan
peningkatan income-mu. Bahkan keinginan utk memiliki 'pasangan hidup' yg
diluar sana........ Itulah kenapa disebut hedonic treadmill : seperti
berjalan diatas treadmill, kebahagiaanmu tidak maju-maju !
Nafsu materi tidak akan pernah terpuaskan. Saat income 10 juta/bulan, mau naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan pengen berubah naik Alphard. Itu salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill. Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi.
Ada eksperimen menarik: seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah. Apa yg terjadi? 6 bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah. Itulah efek hedonic treadmill.
Jadi apa yg harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill?
Lolos dari jebakan nafsu materi atau duniawi yg tidak pernah berujung ?
Terapkanlah gaya hidup yg bersahaja ! Sekeping gaya hidup yg tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.
Mengubah orientasi hidup ! makin banyak berbagi, semakin banyak memberi kepada orang lain, teruji justru semakin membahagiakan. Bukanlah banyak mengumpulkan materi yg. membuat kebahagiaanmu terpuaskan !
When enough is enough.
Kebahagiaan itu kadang sederhana : misal masih bisa menikmati secangkir kopi panas, memeluk anggota keluarga yg sehat.
Nafsu materi tidak akan pernah terpuaskan. Saat income 10 juta/bulan, mau naik Avanza. Saat income 50 juta/bulan pengen berubah naik Alphard. Itu salah satu contoh sempurna tentang jebakan hedonic treadmill. Hedonic treadmill membuat ekspektasimu akan materi terus meningkat. Itulah kenapa kebahagiaanmu stagnan, meski income makin tinggi.
Ada eksperimen menarik: seorang pemenang undian berhadiah senilai Rp 5 milyar dilacak kebahagiaannya 6 bulan setelah ia mendapat hadiah. Apa yg terjadi? 6 bulan setelah menang hadiah 5 milyar, level kebahagaiaan orang itu SAMA dengan sebelum ia menang undian berhadiah. Itulah efek hedonic treadmill.
Jadi apa yg harus dilakukan agar kita terhindar dari jebakan hedonic treadmill?
Lolos dari jebakan nafsu materi atau duniawi yg tidak pernah berujung ?
Terapkanlah gaya hidup yg bersahaja ! Sekeping gaya hidup yg tidak silau dengan gemerlap kemewahan materi.
Mengubah orientasi hidup ! makin banyak berbagi, semakin banyak memberi kepada orang lain, teruji justru semakin membahagiakan. Bukanlah banyak mengumpulkan materi yg. membuat kebahagiaanmu terpuaskan !
When enough is enough.
Kebahagiaan itu kadang sederhana : misal masih bisa menikmati secangkir kopi panas, memeluk anggota keluarga yg sehat.