Pontius Pilatus Pilatus dihadapkan
pada kasus pelik yang melibatkan pemuka agama Yahudi dan masyarakat
Israel yang menuntut agar Yesus Kristus disalibkan.
Yesus dituduh
memberontak kepada Kerajaan Romawi, karena mengajarkan konsep yang
berbeda dari agama Yahudi. Sedangkan menurut Pontius Pilatus, sesuai
dengan aturan Kerajaan Romawi, Yesus tidak memberontak dan tidak
melakukan sesuatu yang salah.
Menolak mengambil
keputusan, Pilatus kemudian menyerahkan keputusan kepada massa, apa
hukuman Yesus. "Saya tidak melihat kesalahan orang ini," kata Pilatus.
"Terserah kalian saja mau diapakan," tegas Pilatus. Inilah praktik "cuci
tangan" Pilatus.
Cuci Tangan
Di jaman
modern ini, Pilatus mendapat reputasi buruk ketika ia mengusut tuduhan
yang dibuat oleh para imam kepala dan para tua-tua Yahudi bahwa Yesus
menyatakan diri sebagai Raja.
Setelah
mendengar missi Yesus untuk memberikan kesaksian tentang kebenaran,
Pilatus menyadari, Yesus bukan ancaman bagi Kerajaan Romawi. ”Aku tidak
menemukan kejahatan pada pria ini,” katanya, seperti ditulis dalam Kitab
Yohanes dan Lukas.
Seharusnya
Pilatus mengakhiri persidangan Yesus, namun orang-orang Yahudi berkeras,
Yesus menyesatkan bangsa mereka. Sejatinya, para Imam menyerang Yesus
karena dengki. Pilatus menyadari hal itu.
Pilatus juga
sadar, melepaskan Yesus akan menimbulkan masalah. Inilah yang ingin
dihindari Pilatus. Namun, mengalah kepada orang Yahudi akan menandakan
kelemahan. Jadi, Pilatus menghadapi suatu dilema.
Setelah
mendengar asal-usul Yesus, Pilatus berupaya melimpahkan kasus Yesus
kepada Herodes Antipas, penguasa distrik Galilea. Namun gagal.
Pilatus
kemudian berupaya agar orang-orang yang berkumpul di luar istana,
memohonkan kebebasan bagi Yesus, sesuai dengan kebiasaan membebaskan
seorang tahanan pada hari Paskah.
Tetapi, massa justru memilih supaya yang dibebaskan adalah Barabas. Jadilah Yesus disalibkan.
Boleh jadi
Pilatus berhasrat melakukan yang benar, namun ia juga ingin
mempertahankan kedudukannya dan menyenangkan orang banyak. Akhirnya, ia
mendahulukan kariernya di atas hati nurani dan keadilan.
Pilatus
meminta air, mencuci tangannya dan menyatakan diri tidak bersalah atas
hukuman mati terhadap Yesus. Meskipun, sesungguhnya ia percaya, Yesus
tidak bersalah. Pilatus menyuruh agar Yesus dicambuk dan membiarkan para
prajurit mengolok-oloknya, memukulinya, dan meludahinya.
Pilatus
sekali lagi berupaya melepaskan Yesus. Tetapi orang banyak berteriak,
apabila ia melepaskannya, ia bukan sahabat Kaisar. Mendengar hal itu,
Pilatus menyerah. ia cuci tangan.