Hari ini saya
bersyukur kepada Tuhan karena hari ini saya merayakan hari ulang tahun,
ini merupakan pemberian Tuhan yang terbaik bagi saya. hari ini kujadikan
bahan renungan bagi hidupku dan mengajukan pertayaan untukku, yaitu : "
Apa yang telah kulakukan untuk Tuhan?"(Pertanyaan ini kadang menjebak
seperti ini: "seakan akan saya orang hebat dan seperti paling hebat dari
Tuhan" bukan seperti itu maksudnya....akan tetapi maksudnya adalah
=> melakukan untuk Tuhan artinya melakukan bagi sesama manusia)

Suatu ketika saya melihat anakku Queen yang saat itu masih berumur 1
tahun, dia memegang sebuah Apel yang besar dengan kedua tangannya dan
berusaha untuk mempertahankannya dan memakannya. Melihat hal itu saya
sebagai bapanya yang mengasihinya berusaha untuk memberikan yang terbaik
untuk dia dan saya bermaksud mengambil appel itu dari tangannya dengan
tujuan untuk mengupasnya dan memotong kecil-kecil sehingga anak saya
bisa makan. Saya terkejut karena tidak menduga apa yang terjadi, pada
saat saya minta apel tersebut dan mengambil dari tangannya, anak saya
tidak memberikannya dan berusaha mempertahankannya bahkan dengan sangat
geram karena tanganku menyentuh apelnya. Seketika saya merenungkan
mungkin saya sama seperti dia, Tuhan adalah bapaku yang mengasihiku,
mungkin Dia sering meminta sesuatu dari saya dengan maksud mau mengganti
yang terbaik akan tetapi saya tidak memberikannya sehingga berkatnya
tidak bisa melimpah.
Mari kita baca lagi dibawah ini :
Ketika
seseorang bekerja; baik di kilang, di ladang, di pejabat, di rumah atau
di gereja: Seringkali merasa bersungut-sungut, lakukan kerja dengan cara
ala kadar (asal siap / asal jadi) dan tidak melakukan pekerjaan atau
tugas itu dengan sungguh-sungguh, sehingga tidak dapat menghasilkan yang
'Excellent'. Kenapa hal ini terjadi?
Excellent itu bererti "Memberi / melakukan sesuatu lebih dari yang diharapkan". Excellent itu lebih dari sekadar baik.
Kolose 3:23 mengatakan : "Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu untuk Tuhan dan bukan untuk manusia".
Dari ayat ini ada 3 kebenaran penting tentang bagaimana kita dapat
menghasilkan yang 'Excellent' dari apa yang kita lakukan atau kerjakan.
1. TUHAN MENGHARGAI 'APAPUN' YANG KITA LAKUKAN
Firman Tuhan mengatakan, "Apapun yang kamu perbuat...". Tidak
dibatasi dengan hal-hal yang menyenangkan, yang mudah dikerjakan atau
yang berkaitan tentang pelayanan saja, tetapi "APAPUN" yaitu segala
sesuatu yang kita lakukan. Ketika Anda menulis tesis, menyiapkan
'assignment', mengerjakan kerja-kerja di pejabat, mempersiapkan
lagu-lagu yang akan dinyanyikan dalam pertemuan ibadah, mengurus anak,
membasuh pinggan mangkuk atau membersihkan gereja, semuanya itu dihargai
oleh Tuhan dan Dia rindu anak-anak-Nya melakukannya dengan 'Excellent'.
Tuhan menghargai bukan saja pelayanan berkotbah, mengajar,
membimbing, menasihati atau memimpin jemaat yang harus kita lakukan,
tetapi mengurus keluarga juga Tuhan sangat hargai. Ingat: Tuhan
menghargai 'Apapun' yang Anda kerjakan dan lakukan.
2. TUHAN MAU KITA MEMILIKI SIKAP "SEGENAP HATI"
Masalah utama, kenapa ramai orang yang tidak dapat melakukan
sesuatu dengan 'Excellent' ialah kerana apa yang dilakukan itu dilakukan
bukan dengan sikap "Segenap hati". Segenap hati itu belum tentu dalam
hal kepakaran(kemahiran) atau yang kita suka, tahu dan selalu lakukan.
Segenap hati itu berkenaan dengan sikap. Wayne Cordiero menuliskan dalam
bukunya, "Sikap Yang Menentukan Keberhasilan". Benar! Sikap sangat
menentukan keberhasilan. Firman Tuhan juga mengatakan, "...perbuatlah
dengan segenap hatimu...". Bererti sikaplah yang menentukan apakah kita
mengerjakan sesuatu dengan 'Excellent'.
Tentu Anda ingat cerita klasik tentang perlumbaan di antara kelinci dan
kura-kura yang akhirnya dimenangi oleh si kura-kura. Jika diteliti
dengan baik, dari segi kepantasan berlari, kelinci lebih pantas dari
kura-kura. Tetapi, kenapa dalam cerita ini, kura-kura yang memenangi
perlombaan tersebut? Semuanya kerana "Sikap". Ketika kelinci berfikir
kura-kura tidak mungkin dapat mengalahkan dia kerana kura-kura itu
berjalan sangat perlahan, sikap itu yang terlebih dahulu menewaskan si
arnab, bukan kerana kura-kura itu cepat berlari atau kerana kelinci
tertidur (seperti dalam cerita dongeng kura-kura vs kelinci).
Ketika Anda bersikap, "Nantilah...baru saya kerjakan...tesis...kerja
rumah...persiapan kotbah...persiapan pelayanan...bersiap-siap ke
gereja...dan banyak lagi...", sikap itulah yang membuat semua yang Anda
lakukan menghasilkan yang tidak 'Excellent".
Tuhan meminta Anda berubah dari sikap "Saya tidak boleh atau saya boleh"
kepada "Dengan segenap hati" walaupun Anda tidak mahir melakukannya
atau sudah selalu melakukannya. Jika Anda melakukan sesuatu dengan
segenap hati, pasti Anda tidak akan membuang atau menangguh masa untuk
mengerjakan apa yang patut Anda kerjakan. Jika Anda memiliki sikap
"segenap hati", Anda pasti mahu melakukan sesuatu dengan cara yang
terbaik, walaupun itu bukan bidang kepakaran atau Anda tidak biasa
melakukan pekerjaan itu. Mulailah dari SEKARANG! Praktikkan "Dengan
segenap hati".
3. SEGALA SESUATU ADALAH UNTUK TUHAN
Paulus menuliskan dalam ayat ini, "...untuk Tuhan dan bukan
untuk manusia". Kita seringkali berfikir atau menuntut, apa yang kita
akan dapatkan jika kita lakukan sesuatu dengan 'Excellent"? Kenapa
fikiran itu muncul? Kerana, kita berfikir, apa yang kita lakukan, kita
lakukan untuk manusia.
Yesus mengatakan dalam Matius 25:40 "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya
segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang saudara-Ku yang
paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku." Sebelum ayat 40,
Yesus mengatakan "Ketika Aku lapar, kamu memberi Aku makan; ketika Aku
haus, kamu memberi Aku minum; ketika Aku seorang asing, kamu memberi Aku
tumpangan; ketika Aku telanjang, kamu memberi aku pakaian; ketika Aku
sakit, kamu melawat Aku; ketika Aku di dalam penjara, kamu mengunjungi
Aku" Matius 25:35-36.
Ketika Yesus ditanya, bila semua (Ay.35-36) itu terjadi kepada Dia
(Lapar, haus, orang asing, telanjang, sakit & banduan) ? Yesus
mengatakan bahawa Dia turut merasakan semua penderitaan yang dialami
oleh setiap orang di dunia ini.
Jika hari ini Anda melihat seseorang yang dalam keadaan lapar, haus,
terasing atau diasingkan, sakit, tidak ada pakaian atau dipenjarakan
kerana apa saja kesalahan, apakah 'respon' (tindak balas) Anda? Apakah
Anda akan katakan, "Uruslah dirimu sendiri...aku uruskan diriku sendiri"
atau "Itulah kamu...kalau kamu tidak mencuri, kamu tidak akan
dipenjarakan...kalau kamu bersekolah tinggi kamu tidak akan
melarat...kalau kamu tidak melanggani pelacur kamu tidak akan terkena
HIV/Aids..". Apakah itu respon Anda?
Yesus tidak pertanyakan kenapa mereka lapar, haus, telanjang, sakit atau dipenjarakan, hari ini Yesus bertanya apakah responmu?
Anda pasti akan melakukan yang 'Excellent' jika segala sesuatu yang Anda
lakukan, semuanya tertuju kepada Tuhan dan bukan kepada manusia
semata-mata. Bila itu tertuju kepada Tuhan, Anda akan lakukan semua yang
terbaik dan sesuai dengan kebenaran firman Tuhan melalui hidup Anda.
RENUNGKAN:
Selama ini, mungkin Anda berfikir, "pekerjaan atau pemberian yang
terbaik itu hanya yang saya lakukan di gereja". Itu tidak tepat, kerana
Tuhan menghargai apapun (Tidak bertentengan dengan firman Tuhan) yang
Anda lakukan.
Anda
mungkin berkata, "Saya tidak dapat kerjakan... kerana saya tidak ada
kemahiran mengerjakannya..." atau Anda berfikir "Nanti saja... senang
saja kerjakan bah itu...", sehingga menghasilkan sikap bukan dengan
"segenap hati". Hari ini, Tuhan mahu Anda lakukan segala sesuatu dengan
sikap "Segenap hati".
Jangan menuntut, "apa yang saya akan dapat?", ketika Anda melakukan yang
terbaik untuk orang lain kerana semua yang Anda lakukan itu tertuju
kepada Yesus. Jika Anda ingin menyenangkan hati Tuhan, lakukan sesuatu
yang terbaik kepada yang "paling hina" iaitu orang-orang di sekeliling
Anda yang memerlukan bantuan.
Tuhan memberkati.
by : Elson Sinurat