Akal dan pikiran telah diberikan Tuhan kepada umat manusia sehingga tidak
salah apabila kita mempunyai mimpi, harapan ataupun target yang akan kita
tempuh dalam hidup ini. Banyak orang yang tidak bisa menerima kenyataan hidup
yang berbeda dengan harapannya, sehingga banyak yang menimbulkan masalah baru,
ada yang bunuh diri, ada yang frustrasi, ada yang bersungut-sungut dan ada yang
putus asa.
Sebagai contoh waktu istri saya hamil saya berharap dan iman saya berkata
bahwa jenis kelamin janin yang dikandungnya adalah lelaki. Dan ketika diperiksa
kedokter dengan USG, dokter berkata bahwa jenis kelaminnya adalah perempuan
akan tetapi saya masih berharap dan berdoa agar jenis kelamin janin tersebut
lelaki. Kenapa saya berharap Lelaki?? Jawabannya adalah anak pertama saya sudah
perempuan jadi saya mengharapkan Lelaki.
Tanggal 6 juni 2013 adalah tanggal yang saya doakan untuk
kelahiran janin tersebut dan puji Tuhan doa dan permintaan saya dikabulkan
Tuhan. Sejak 5 Juni jam 8 pagi istri sudah masuk ruang bersalin akan tetapi
bayi tidak kunjung lahir, jam 8:45 tanggal 6 Juni seorang bayi lahir dan
di ruang bersalin, hatiku agak kecewa karena bayi yang lahir berjenis kelamin
perempuan dimana tidak sesuai dengan harapan saya yang mengharapkan Lelaki.
Dalam kekecewaan, saya merenung dan mencoba mengambil hikmah dari kejadian tersebut, ternyata
Tuhan mau mengajarkan suatu pelajaran yang sangat berharga bagiku tentang sikap hati ketika
kenyataan berbeda dengan harapan.
Saya dikasih pelajaran dari seorang tokoh Alkitab yaitu Raja Daud, 2 Samuel
12 : 16 – 20
”12:16 Lalu Daud memohon kepada Allah
oleh karena anak itu, ia berpuasa dengan tekun dan apabila ia masuk ke dalam,
semalam-malaman itu ia berbaring di tanah.
12:17 Maka datanglah kepadanya para
tua-tua yang di rumahnya untuk meminta ia bangun dari lantai, tetapi ia tidak
mau; juga ia tidak makan bersama-sama dengan mereka.
12:18 Pada hari yang ketujuh matilah
anak itu. Dan pegawai-pegawai Daud takut memberitahukan kepadanya, bahwa anak
itu sudah mati. Sebab mereka berkata: "Ketika anak itu masih hidup, kita
telah berbicara kepadanya, tetapi ia tidak menghiraukan perkataan kita.
Bagaimana kita dapat mengatakan kepadanya: anak itu sudah mati? Jangan-jangan
ia mencelakakan diri!"
12:19 Ketika Daud melihat, bahwa
pegawai-pegawainya berbisik-bisik, mengertilah ia, bahwa anak itu sudah mati.
Lalu Daud bertanya kepada pegawai-pegawainya: "Sudah matikah anak
itu?" Jawab mereka: "Sudah."
12:20 Lalu Daud bangun dari lantai,
ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke dalam rumah TUHAN dan
sujud menyembah. Sesudah itu pulanglah ia ke rumahnya, dan atas permintaannya
dihidangkan kepadanya roti, lalu ia makan.”
Dari ayat diatas boleh kita lihat bahwa raja Daud menginginkan anaknya yang
sakit bisa pulih sehingga dia berdoa menaikan permohonan dan berpuasa. Akan tetapi
anak tersebut tetap mati. Artinya pengharapan daud berbeda dengan kenyataan
yang dia dapat. Ayat 20 adalah sesuatu yang luar biasa Daud lakukan setelah mengetahui kenyataan
pahit yaitu :
- Dia bangun dari lantai
- Dia mandi, berurap dan bertukar pakaian
- Dia kerumah Tuhan dan sujud menyembah
LALA(14 Hari) & QUEEN ( 2,3 Tahun) |
Pelajaran yang luar biasa bisa kita petik dari ketiga hal diatas, seberapa
buruk keadaan kita, penderitaan atau kekecewaan apa yang membuat kita
bersungut-sungut?? Mari bangun dari keterpurukan kita sebagaimana Daud, dan
langkah selanjutnya kita harus mandi artinya membersihkan diri dan menanggalkan
pakaian lama dan digantikan pakaian baru dan yang paling utama jangan pernah
mencari tempat-tempat lain seperti diskotik, narkoba, dukun atau apapun itu
yang bertentangan dengan Tuhan, tetapi lakukanlah seperti yang Daud lakukan
seburuk apapun kenyataan sekarang mari kerumah Tuhan dan sembah sujudlah
dihadapan Tuhan.
Dan saya boleh berkata apabila kita melakukan seperti yang diatas maka kita
mempunyai sikap hati yang benar ketika kenyataan berbeda dengan harapan.
Tuhan memberkati
Elson Sinurat